Tuesday, February 9, 2016

Suntikan Intamuskular


Memberikan obat melaluui suntikan ke dalam jaringan oto, dilakukan pada otot pangkal lengan (deltoid), otot paha bagian luar yaitu 1/3 tengah paha sebelah luar (vastus lateralis), atau pada otot bokong (ventrogluteal).

Persiapan alat

  1. Catatan pemberian obat.
  2. Obat dalam tempatnya.
  3. Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran (dewasa: panjang 2,5-3,75 cm, anak-anak: panjang 1,25-2,5 cm).
  4. Kapas alcohol dalam tempatnya.
  5. Cairan pelarut.
  6. Bak injeksi.
  7. Bengkok.

Prosedur Kerja:
  1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada klien.
  2. Cuci tangan.
  3. Alat-alat didekatkan ke samping klien.
  4. Ambil obat dan masukkan ke dalam spuit sesuai dengan dosis, kemudian letakkan dalam bak injeksi.
  5.  Tentukan dan periksa area yang akan dilakukan penyuntikan.
  6. Bebaskan area yang akan dilakukan penyuntikan.
  7. Disinfeksi dengan kapas alkohol.
  8. Lakukan penyuntikan ( (a)Pada daerah paha (vastus lateralis), dengan cara meminta klien untuk berbaring terlentang dengan lutut sedikit fleksi. (b) Pada ventrogluteal, dengan cara meminta klien tidur miring, telungkup, atau terlentang dengan lutut dan panggul pada sisi yang akan disuntik dalam keadaan fleksi. (c)Pada deltoid (lengan atas), dengan meminta klien untuk duduk atau berbaring mendatar dengan lengan atas fleksi.
  9. Lakukan penusukan dengan posisi jarum tegak lurus.
  10. Setelah jarum masuk, lakukan aspirasi spuit. Bila tidak ada darah, masukkan obat secara perlahan hingga habis.
  11. Setelah melakukan penyuntikan, Tarik spuit dan tekan area kulit yang telah disuntik dengan kapas alkohol. Spuit bekas dimasukkan ke dalam bengkok.
  12. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
  13. Catat prosedur pemberian obat dan respons klien.
Perhatian:
  1. Tempat dan cara menyuntikan harus tepat dan benar.
  2. Perhatikan teknik aseptic.
  3.  Jenis dan dosis obat yang diberikan harus tepat dan benar, demikian juga cara melarutkan dan mencampur obat.
  4. Perhatikan dan catat reaksi yang terjadi pada saat setelah pemberian suntikan. Bila terjadi reaksi, pemberian segera dihentikan dan laporkan kepada penanggung jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan.

No comments:

Post a Comment