Monday, January 25, 2016

Pengukuran Tekanan Darah




Pengertian

Tekanan darah adalah desakan darah terhadap dinding pembuluh darah arteri, sebagai akibat pemompaan dan 
aliran darah kedalam pembuluh darah. Nilai tekanan darah merupakan indicator untuk menilai system kardiovaskular, bersamaan dengan fungsi pemeriksaan nadi. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sfigmomanometer, yaitu merupakan hasil dari curah jantung dan tahanan pembuluh darah perifer.

Tujuan


  1.  Mengetahui keadaan hemodinamik klien dan keadaan kesehatan umum secra menyeluruh.
  2. Mengetahui nilai tekanan darah.
  3. Menilai kemampuan fungsi pernapasan.
  4. Mengetahui perkembangan penyakit.
  5. Membantu menegekkan diagnosis.

Persiapan Alat


  1.  Sfigmomanometer air raksa atau aneroid dengan balon udara dan manset.
  2. Kapas alcohol dan tempatnya.
  3. Nierbeken (bengkok).
  4.  Stetoskop.
  5.  Buku catatan.
     Pelakasanaan
  1.        Dilakukan pada setiap klien baru.
  2.        Peraturan rutin di rumah sakit dilakukan 3x sehari, yaitu pada pukul 06.00, 12.00, 18.00.
  3.        Sewaktu-waktu bila klien dalam keadaan demam sesudah  menggigil, atau atas kolaborasi  dengan dokter.
  4.        Bila tidak dapat dilakukan pada bagian tubuh lainnya.

    Persiapan Klien

  1.       Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan.
  2.       Posisi klien diatur sesuai dengan kebutuhan.

     Prosedur Kerja:

     1. Cara Auskultasi

  1.       Tempatkan alat-alat ke dekat klien.
  2.       Cuci tangan dan atur klien pada posisi duduk atau berbaring dengan nyaman.
  3.       Pastikan manset yang akan digunakan sudah kosong dari udara.
  4.      Periksa kembali manometer anerois atau manometer air raksa apakah dapat digunakan dengan baik.
  5.       Cuci stetoskop dengan menggunakan kapas yang telah diberi cairan disinfektan (alcohol).
  6.       Letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi telentang.
  7.       Lengan baju diangkat setinggi bahu.
  8.       Palpasi arteri brakialis, lalu tempatkan  manset pada lengan kanan/kiri (jangan terlalu renggang dan jangan terlalu kuat) kurang lebih 2,5-3 cm di atas sisi denyut nadi arteri brakialis.
  9.       Tempatkan stetoskop pada daerah tersebut (arteri brakialis).
  10.       Pastikan bahwa kedua selang yang terhubung dengan mansetberada di antara nadi brakialis.
  11.     Sekrup balon karet ditutup, dan pengunci air raksa dibuka. Selanjutnya, pompa balon udara manset sampai denyut arteri tidak teraba.
  12.      Letakkan diafragma tepat di atas nadi brakialis, di antara selang manset.
  13.    Pompa terus dengan cara menekan balon berulang-ulang, sehingga terlihat air raksa di dalam pipa gelas naik sampai skala manometer setinggi 20 mmHglebuh tinggi dari titik radialis saat tidak teraba.
  14.      Sekrup balon dibuka perahan-lahan, sehingga air raksa turuperlahan-lahan (rata-rata 2-3 mmHg per detik). Sambl memperhatikan turunnya air raksa, perhatikan bahwa bunyi denyutan pertama disebut dengan tekanan sistol (misalnya 120 mmHg)
  15.     Dengarkan terus sampai denyutan terakhir. Skala pengukuran air raksa yang terakhir disebut sebagai tekanan diatol (misalnya 60 mmHg).
  16.      Catat hasil dengan cara sistol di atasdan diastol di bawah, misalnya 120/60 mmHg.
  17.      Jika prosedur akan diulang, sebaiknya tunggu 1-2 menit sebelum pengukuran ulang dilakukan.
  18.     Buka manset dari lengan klien, kemudian gulung rapid an masukkan ke dalam tempatnya lalu disinfeksikan bagian telinga (ear piece) stetoskop dan bagian diafragma stetoskop dengan kapas alcohol.
  19.      Rapikan kie dalam posisi awal dengan memperhatikan keyamanan klien.
  20.      Catat hasil.
  21.      Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

     2. Cara Palpasi

  1.         Cuci tangan dan atur klien pada posisi duduk atau berbaring dengan nyaman.
  2.         Letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi telentang dan lengan baju dibuka.
  3.         Pastikan manset yang akan digunakansudaj kosong dari udara.
  4.         Pasang manset pada lengan kanan atau kiri, jangan telalu renggang dan jangan terlalu  kuat.
  5.        Tentukan denyut nadi arteri brakialis atau radialis.
  6.      Sekrup balon karet ditutup dan pengunci air raksa dibuka. Selanjutnya, pompa balon udara  manset sampai denyut arteri tidak teraba.
  7.          Pompa terus sampai skala sfigmomanometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik radialis  saat tidak teraba.
  8.       Sekrup balon dibuka perlahan-lahan, sehingga air raksa turun perrlahan-lahan sambil meraba denyut nadi. Denyutan nadi yang pertama disebut sistol.
  9.        Jika prosedur akan diulang, sebaiknya tunggu 1-2 menit sebelum pengukuran ulang dilakukan.
  10.       Buka manset dari lengan klien, kemudian gulung rapid an masukkan ke dalam tempatnya lalu  disinfeksikan bagian telinga (ear piece) stetoskop dan bagian diafragma stetoskop dengan  kapas alcohol.
  11.        Rapikan ke dalam posisi awal dengan memperhatikan keyamanan klien.
  12.        Catat hasil.
  13.         Cuci tangan setelah prosedur dilakukan. 


     Perhatian


  1.       Memasang manset harus tepat di atas permukaan dinding arteri brakialis.
  2.        Menempelkan stetoskop jangan terlalu keras dan penggunaanya harus benar-benar tepat.
    3.      Pada saat pengukuran, klien tidak boleh dalam kondisi berolahraga, emosi, dan bekerja.
    4.      Hasilnya harus diketahui secara cepat dan tepat.
    5.      Tekanan sistol harus dicatat lebih dahulu baru dicatat diastolnya.
    6.      Pada saat pengukuran, pipa karet tidak boleh dalam posisi bersilang.
    7.      Bila memakai kunci reservoir, jangan lupa mambukanya agar air raksa dapat naik. Jika sudah selesai, kunci kembali air raksa bila sudah turun kembali ke reservoir.
    8.      Pada saat menentukan tekanan sistol dan tekanan diastole, kunci reservoir harus dibuka secara perlahan-lahan agar didapatkan data yang akurat dan pendokumentasian.
    9.      Apabila hasilnya kurang maksimal, tunggu 1-2 menit sebelum pengukuran ulang dilakukan.
    10.  Sebaiknya tempatkan manset pada lengan kiri.
    11.  Sebaiknya pasang manset pada lengan yang tidak terdpat luka atau tempat pemasangan infus.
    12.  Gunakan manset tertentu pada anak-anak.

No comments:

Post a Comment